GELIATEKONOMI, BANDUNG - Prof. Dr. Hj. Erliana Hasan, Dosen STPDN mengungkapkan, Sebagai orang ilmu pemerintahan sejak tahun 1971, dirinya paham bagaimana cara menjalankan roda pemerintahan.
Saat ini, menurutnya banyak pelencengan dari konstitusi, manusia itu dididik untuk melindungi, memberdayakan dan mencerdaskan mengyayomi.
Baca Juga: Yayasan Durrotul Ilmi Gandeng PC Persis Bojongloa Kidul Menggelar Bakti Sosial dan Tablig Akbar

'Itu kan amanah undang-undang kita, saya lihat belakangan ini, kok menjauh ya, melenceng dari konstitusi, orang- orang yang punya jabatan, hanya karena kepentingan sesaat atau penguasa atau siapa, padahal saya tidak mendidik seperti itu, banyak orang yang diberi jabatan bukan karena kompetensi, kualitas dan kapabilitas. Bingung saya, padahal tidak mengajarkan begitu,' papar Hj. Erliana disela Pelantikan dan Pengukuhan Dunsanak Anies DPD-DPC Jawa Barat di Hotel Savoy Homan Bandung pekan lalu.
Baca Juga: Simak Nih 11 Rekomendasi Destinasi Panorama Indah Indonesia
Bahkan dirinya melihat, orang cerdas banyak ditendang, sedangkan yang biasa biasa saja dipakai selama mereka manut.

'Pemimpin itu harus mencintai rakyat, bukan oligharky, Coba lihat sekarang, masyarakat miskin meningkat, termasuk pengangguran ekstream yang kini mencapai 30 juta. Padahal Indonesia ini kaya, ruang kerja itu banyak, kita kan kaya raya, kita bisa hidup lho tanpa berhutang, karena penerapan ilmu pemerintahan, lha 4-5 tahun terakhir ini malah sebaliknya,' tegas dia.
Dua mencontohkan kepemimpinan Anies, dimana formula E, Mandalika, berjalan sukses meski tanpa bantuan BUMN.
Baca Juga: Ada Apa Ini ? Tiga Pimpinan Matra TNI Kumpul di Rumah KSAD
Tak hanya itu, sebagian pajak dia gratiskan seperti PBB.