KAB. GARUT, GELIATEKONOMI - Anggota MPR RI, Muhammad Hoerudin Amin menegaskan Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil konsensus nasional atau dalam bahasa arab yakni 'Dar al-‘ahdi' para pendiri bangsa. Maka itu, umat muslim di Indonesia, yang jumlahnya terbanyak dibandingkan negara mana pun di dunia, tidak perlu mempersoalkan lagi status Pancasila sebagai ideologi bangsa yang final.
"Karena pada dasarnya Pancasila sudah sangat sesuai dengan nilai-nilai keislaman, khususnya jika dilihat dari perspektif maqasid asy-syari’ah atau tujuan syariah," terang Hoerudin saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bekerjasama dengan Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD Persis) Persis Kabupaten Garut, di Aula PD. Persis Kab. Garut, Minggu, 16 April 2023.
Anggota Komisi IV DPR RI ini juga menyebut hal ini dapat dilihat dari kesesuaian antara nilai yang terkandung dalam kelima sila Pancasila dengan tujuan-tujuan hukum Islam yang disebut dengan al-maqasid al-khamsah atau tujuan yang lima, serta maqasid asy-syari’ah atau tujuan syariahnya.
Baca Juga: Beberapa Perbedaan Antara Viu Gratis dan Viu Premium
Baca Juga: Komitmen BBSPJIBBT atau B4T Dalam Penerapan Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
"Kita ketahui bersama, bahwa Pancasila mengandung lima unsur dan aspek yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, hikmat dan kebijaksanaan serta keadilan," tutur legislator Fraksi Partai Amanat Nasional dari Dapil Jabar XI meliputi Kabupaten Garut, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya ini.
Lebih lanjut diterangkannya, bahwa ada kesesuaian nilai-nilai Pancasila dengan Maqasid Asy-Syari’ah. Karenanya, Pancasila sebagai ideologi bangsa yang final sudah sangat sesuai nilai-nilai keislaman, khususnya jika dilihat dari perspektif maqasid asy-syari’ah atau tujuan syariah.
Dirinya mengakui sependapat atas pemikiran bahwa Pancasila dalam Perspektif Tafsir Maqashidi yang disusun Prof. Dr. Abdul Mustaqim, M.Ag. Sebab, sambungnya, unsur-unsur tersebut menggambarkan tujuan-tujuan hukum Islam yang meliputi, memelihara agama (hifdz ad-din), memelihara jiwa (hifdz an-nafs), memelihara akal (hifdz al’aql), memelihara kehormatan (hifdz al-‘ird), dan memelihara harta (hifdz al-mal).
"Sekarang mari kita perhatikan kesesuaian nilai-nilai Pancasila dengan maqasid asy-syari’ah yang dapat dijabarkan. Pertama, Pancasila sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” merupakan penjabaran dari bentuk pemeliharaan terhadap agama (hifdz ad-din). Disadari atau tidak, beragama merupakan salah satu kebutuhan utama manusia yang harus dipenuhi, karena agamalah yang dapat menyentuh nurani manusia," bebernya dihadapan peserta.
Baca Juga: Kota Bandung Tidak Punya Sumber Daya Alam, Jadi Sangat Bergantung Pada Peningkatan SDM
Dalam hal ini, sambung Hoerudin, dalam Al-qur’an bahwa Allah SWT memerintahkan manusia untuk tetap berusaha menegakan agama sebagaimana tertuang dalam surah Asy-Syura ayat 13 yang artinya berbunyi “Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).
Atas hal itu, kembali dirinya menegaskan, bahwa ada kesesuaian nilai-nilai Pancasila dengan Maqasid Asy-Syari’ah. Maka itu, Pancasila sebagai ideologi bangsa yang final sudah sangat sesuai nilai-nilai keislaman, dan tak perlu mempersoalkan lagi status Pancasila sebagai ideologi bangsa yang final. (*)
Artikel Terkait
Babak Top 9 AKSI Indonesia 2023 Kembali Bergulir
Pesantren Ramadhan di SDN 056 Garuda Dadali
SmartTren Ramadan Tahun 2023 Resmi Dibuka, Diikuti Sekitar 1 Juta Siswa Yang Hadir Secara Virtual
Cuti Bersama dan Libur Lebaran 19-25 April 2023, Pos Indonesia Tetap Beroperasi Layanan Kurir, Logistik serta
Pembagian Takjil Masih Tetap Dilakukan PWI dan IKWI Kota Bandung
Kodim 0607/Kota Sukabumi, Menerima 220 Unit Motor Untuk Operasional Dari Kemenhan RI
Pasukan Gabungan Bergerak Cepat, Melumpuhkan dan Menghancurkan Negasor
Kota Bandung Tidak Punya Sumber Daya Alam, Jadi Sangat Bergantung Pada Peningkatan SDM
Pangdam III/Siliwangi Memberikan Atensi Kepada Warga Nelayan Desa Bandengan
Komitmen BBSPJIBBT atau B4T Dalam Penerapan Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
Beberapa Perbedaan Antara Viu Gratis dan Viu Premium