GELIATEKONOMI, BANDUNG -- BAGI sosok seorang bernama Sae, Yahya, dan Regi, sampah-sampah plastik ini ibarat pundi rupiah bernilai jutaan. Sebagai bentuk terima kasih kepada bumi, tiga pemuda ini mengolah sampah plastik menjadi produk jam tangan bernilai tinggi dengan nama brand 'Newhun'.
Sae, salasatu &ounder Newhun berbagi kisah perjalanan panjangnya meriset produk ini kepada Penulia.
'Sudah 2,5 tahun saya melakukan riset sebelum akhirnya Newhun berdiri pada 5 Mei 2022. Setelah itu, saya ajak Yahya dan Regi juga untuk ikut jadi founder brand ini,' ujar Sae kepada Penulis.
Berlokasi di Jl. Sabang No. 2A, Cihapit, Kota Bandung, proses produksi berjalan setiap Senin-Jumat. Perlahan, Newhun pun mulai bertumbuh, bertambah pula personil yang ikut mengembangkannya.
Baca Juga: Melihat Potensi Kerjasama Ekonomi Lewat Industri Kopi Jawa Barat Yang Mendunia
'Ada Dian yang gabung jadi Manager Operational. Lalu kami juga rekrut satu orang karyawan. Kebetulan ada dua orang yang mau jadi volunteer. Jadi sekarang totalnya kami sudah bertujuh di sini,' lanjutnya.
Menariknya, meski produk Newhun menggagas konsep go green, tapi latar belakang pendidikan Sae sebagai inisiator brand ini sangat bertolak belakang. Ia merupakan lulusan Sastra Arab Universitas Padjadjaran.
Namun, meski begitu, ia kerap turun ke lapangan mengikuti beragam kegiatan sosial lingkungan. Inilah yang menjadi inspirasi Sae untuk membuat produk dari sampah plastik.
'Awalnya dari keresahan. Kalau pulang ke rumah pasti lewatin TPS di pinggir jalan yang selalu penuh. Rasanya kok ganggu banget ya lihat sampah setumpuk itu,' katanya.
Artikel Terkait
Kawanan Dinosaurus Kini Berkeliaran di Kota Bandung
Ini Bentuk Ungkapan Terima Kasih Ita Purnamasari
Dwiki Dharmawan, Mulai Melakukan Giat Musiknya dan Biaya Perjalanan Ditanggung Panitia IMMF di Bosnia
Ini Dia Rekomendasi Untuk Wisata 'Hidden Gem' di Cibiru Bandung
Untuk Membangun Masjid, Panglima Langit 4 Tahun Lagi Akan Menjual 3 Mobil Koleksinya
Jumlah Pelaku UMKM di Kelurahan Antapani Kidul Kota Bandung, Terus Mengalami Kenaikan
Jelang Idhul Adha, Ini Harga Beberapa Komoditas dan Cabai Rawit Merah Masih di Angka Rp.100.000,-.
Dalam Dua Pekan ni, Harga Minyak Goreng Curah di Seluruh Wilayah Indonesia Stabil
Jembatan Gantung Simpay Asih, Mendongkrak Ekonomi Masyarakat Batukaras
Melihat Potensi Kerjasama Ekonomi Lewat Industri Kopi Jawa Barat Yang Mendunia