GELIATEKONOMI, SUKABUMI — SETELAH sukses menggelar Lomba One Village One Story (OVOS)di beberapa kabupaten di Pulau Jawa, kini Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI) merambah ke pulau Sumatera tepatnya di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kali ini YDPDKI berkolaborasi Lembaga Adat Melayu Riau Badan Perwakilan Jakarta.
“Kami bersama Lembaga Adat Melayu Riau bersepakat memajukan kebudayaan di tingkat desa dengan menampilkan cerita, keunikan dan eksotisme desa dalan bentuk karya seni budaya yang memiliki karakteristik,” ujar Tiwi Wartawani ketua YDPDKI yang juga sebagai Ketua Lomba OVOS tingkat Kabupaten Kampar, Riau kepada awak media di SukabumI,
Tiwi menambahkan karakteristik dimaksud OVOS adalah:
1.Impactful (memberi kesejahteraan siapa saja yang terlibat),
2.Memorable (selalu dikenang setiap orang dimana saja), dan
3. Sustainable (menjadi tradisi turun temurun kapan saja).
Selain itu, yang dikembangkan dalam OVOS adalah sepuluh obyek pemajuan kebudayaan, yakni:
1.Tradisi Lisan:
2.Manuskrip;
3.Adat Istiadat
4.Ritus
5.Pengetahuan Tradisional
6.Teknologi Tradisional
7.Seni
8.Bahasa
9.Permainan Rakyat
10. Olahraga Tradisional
“Dari lomba OVOS kami harapkan masyarakat desa makin memahami potensi daerahnya untuk kemudian dikembangkan agar potensi desanya bisa diangkat ke tingkat nasional,” ujar Tiwi yang sukses menggelar OVOS di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini.
“Menurut kami pemangku Lembaga Adat Melayu Riau, OVOS kegiatan positif yang bisa memajukan dan mengembangkan potensi desa untuk diangkat ke tingkat Nasional,” ujar H. Munasir Ma’adab, S.E., M.M. Datuk Panglimo Kampar yang juga sebagai wakil ketua Lomba OVOS tingkat Kabupaten Kampar Riau ini.
Pendaftaran lomba OVOS tingkat Kabupaten Kampar telah dibuka mulai 1 Januari 2025 dan ditutup akhir Maret 2025.
“Untuk lomba OVOS sendiri akan kami lakukan pada April 2025,” pungkas Tiwi Wartawani (byl).
