Penutupan Kegiatan Pesantren Ramadan di SDN 270 Gentra Masekdas, Ditutup dengan Membagikan Sedekah

GELIATEKONOMI, BANDUNG — SDN 270 Gentra Masekdas Kota Bandung, tutup kegiatan Pesantren Ramadan 1446 H/2025 Masehi. Dengan membagikan Sedekah yang dihimpun para siswa sejak Awal Bulan Ramadan.

Setelah mengumpulkan sejak Awal Ramadan, hasil yang sudah dihimpun dari siswa selanjutnya, dibagikan kepada siswa yang berhak. Terutama bagi siswa yang berstatus Yatim Piatu dan dari keluarga yang tidak mampu. Ada sebanyak 125 siswa sebagai Siswa Penerima.

Hal itu diterangkan oleh Ahmad Solihin, selaku Kepala SDN 270 Gentra Masekdas Kota Bandung. Saat Penutupan Pesantren Ramadan 1446 H/2025, Kamis, 21 Maret 2025.

“Acara hari ini kegiatannya adalah Penutupan Pesantren Ramadan 1446 Hijriah. Sekaligus kegiatan “Gentra Berbagi”,” ujarnya.

“Alhamdulillah jadi para siswa, selama satu bulan ini dari awal Ramadan. Memang mau Sodakoh Jariyah. Ada yng mengumpulkan untuk Bahan Pokok berupa beras dan ada juga uang. Dan itu tidak ditentukan besarannya,” jelasnya.

Pada momen penutupan Pesantren Ramadan ini, apa yang sudah terkumpul dibagikan kepada siswa yang berhak untuk menerima. Terutama diperuntukan bagi anak atau siswa Yatim Piatu. Selanjutnya kepada siswa dari keluarga kurang mampu.

“Jadi dari Sodakoh para siswa atau Orangtuanya. Alhamdulillah, 125 anak kurang mampu. Hari ini mendapat bantuan mulai dari kelas satu sampai kelas enam,” jelas Ahmad Solihin.

Lewat kegiatan “Gentra Berbagi” ini, diharapkan bisa menumbuhkan Kepedulian Sosial untuk para siswa. Selain itu, siswa juga belajar nilai-nilai Islam yang mengajarkan bahwa ada Hak Orang Lain dari setiap Harta yang kita miliki.

Kegiatan Pesantren Ramadan 1446 H di SDN 270 Gentra Masekdas Kota Bandung. Hal ini dilakukan sesuai Instruksi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), kegiatan belajar mengajar di Bulan Ramadan. Diisi dengan Pendidikan Karakter dengan Materi yang bisa meningkatkan Keimanan, Ketakwaan dan Akhlak yang baik untuk siswa.

Selama kegiatan Pesantren Ramadan, kata Ahmad Solihin. Bahwa Pemateri Belajar dipimpin oleh Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dibantu oleh para Wali Kelas dan Guru lainnya.

Kegiatannya diisi dengan Kajian-kajian Islam untuk memperdalam Ilmu Agama. Sebelum kegiatan belajar, siswa terlebih dahulu untuk Membaca atau Tadarus Al-Qur’an.

“Nah, yang mengecek Tadarus (bacaan Al-Qur’an siswa) yaitu Wali Kelas masing-masing. Jadi anak-anak melaporkan ke Wali Kelasnya,” tuturnya Ahmad Solihin

Selama kegiatan Pesantren Ramadan, untuk siswa yang Non-Muslim tetap masuk sekolah dan tidak diliburkan. Siswa Non-Muslim di SDN 270 Gentra Masekdas ada 15 Siswa.

“Mereka siswa Non-Muslim juga diberi kegiatan yang berkaitan dengan agama yang dianutnya. Misalnya mempelajari isi Kitab mereka. Jadi mereka tetap terfasilitasi untuk kegiatan belajar. Dan didampingi dan diawasi oleh dua orang Guru,” jelasnya.

Melalui kegiatan Pesantren Ramadan ini, diharapkan siswa bisa mendapatkan banyak ilmu terkait keagamaan. Sehingga bisa dijadikan landasan bagi siswa untuk berbuat kebaikan, terutama kebaikan setelah Bulan Ramadan. Serta menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.

“Meskipun kurang maksimal ya, karena memang cuma ada waktu 4 hari, minimal ada ilmu yang diterima dari apa yang disampaikan para Guru dan Guru PAI, selama mengikuti Pesantren Ramadan,” harapnya. (HKS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *