Kepala SDN 088 Embong Kota Bandung, Berkomitmen untuk Memajukan Pendidikan

GELIATEKONOMI, BANDUNG — MENJADI Kepala Sekolah bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal komitmen baru untuk memajukan Pendidikan.

Hal inilah yang diyakini oleh seorang Kepala Sekolah baru di SDN 088 Embong, Bandung, yang dilantik pada 2 Juni 2025 lalu.

Sosok inspiratif ini adalah produk dari Program Guru Penggerak Angkatan 8 tahun 2023, yang berhasil menembus seleksi ketat dari 65.000 Peserta hingga akhirnya lolos, sebagai salah satu dari 49 Kepala Sekolah Terpilih.

Perjalanan Panjang dari Guru Honorer hingga Kepala Sekolah

Sebelum menduduki posisi strategis ini, ia memulai karir sebagai Guru Honorer kategori 2 pada tahun 2019. Setelah sebelumnya mengabdi selama 15 tahun sebagai Guru Bahasa Inggris di SDN 167 Mengger Girang Bandung.

Tidak berhenti sampai di situ, ia melanjutkan Pendidikan S2 dan sempat memimpin sebuah Madrasah Swasta setara SMA selama 7 tahun. Pengalaman manajerial inilah yang menjadi bekalnya, dalam mengelola Sekolah, meski ia mengakui tantangan berbeda antara Sekolah Negeri dan Swasta.

“Regulasi dan sistemnya berbeda, tapi justru di situlah kita akan lebih banyak tantangannya,” ulas Neni Siti Zakiyah yang kini dipercaya Disdik Kota Bandung, sebagai Kepala SDN 088 Embong Kota Bandung.

MPLS dengan Pendekatan Kemandirian dan Kolaborasi

Memasuki Tahun Ajaran Baru 2025–2026, Neni Siti Zakiyah langsung dihadapkan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS 2025–2026). Dengan konsep pembukaan serentak bersama Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Ia memastikan siswa dan Orang tua terlibat Aktif. Namun, ia juga tegas membatasi intervensi Orang tua di area kelas untuk Melatih Kemandirian peserta didik sejak dini.

“Kami ingin para peserta didik di SDN 088 Embong Bandung ini tumbuh Mandiri. Orang tua boleh mendampingi, tapi biarkan mereka beradaptasi dengan lingkungan barunya,” tegasnya.

Revolusi Infrastruktur dalam 1 Bulan

 

Dalam waktu singkat, ia melakukan sejumlah terobosan Infrastruktur, seperti:

1. Mengubah Dapur menjadi Mushala untuk memfasilitasi Ibadah para Guru yang sebelumnya harus Sholat di Kelas.

2. Menyediakan Khusus Ruangan Guru yang nyaman untuk merancang pembelajaran.
3. Menertibkan PKL di depan Sekolah melalui koordinasi dengan Satpol PP, demi keamanan dan kenyamanan peserta didik.

Tidak hanya itu, ia juga menggagas Jargon baru sekolah: “RAPIH” (Religius, Aktif, Peduli, Inovatif, Hebat) dan meluncurkan “English Club” untuk mengasah Kompetensi Global Peserta Didik.

Sinergi dengan Masyarakat

Kolaborasi dengan warga sekitar menjadi kunci transformasinya. Awalnya khawatir dengan respons negatif. Tetapi justru ia mendapat dukungan penuh dari para Pedagang yang ternyata adalah Alumni Sekolah tersebut.

“Mereka bahkan menawarkan bantuan mengecat sekolah. Ini bukti bahwa Pendidikan adalah Tanggung Jawab Bersama,” ucap sang Kepala Sekolah yang terlihat ramah tapi tegas ini, sambil tersenyum.

Harapan untuk SDN 088 Embong

Dengan semangat “Siswa sedikit, kualitas maksimal” ini. Neni Siti Zakiyah, bertekad menjadikan SDN 088 Embong Kota Bandung. Sebagai Sekolah Unggulan yang melahirkan Generasi Berkarakter dan Berdaya Saing.

“Kami punya Guru-guru hebat. Sekarang saatnya membuktikan bahwa Sekolah Kecil, bisa memberi Dampak Besar,” pungkasnya penuh keyakinan.

Kisah Kepala Sekolah ini, membuktikan bahwa Kepemimpinan Transformatif bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Dari Guru Penggerak hingga Pemimpin Sekolah, ia adalah teladan bahwa perubahan nyata selalu mungkin, asal dilandasi Integritas dan Kolaborasi. (HKS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *