SDN 212 Harapan Kota Bandung, Perkuat Program Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Lingkungan

GELIATEKONOMI, BANDUNG — LINGKUNGAN Sekolah yang bersih dan sehat menjadi fokus utama dalam upaya menciptakan suasana belajar yang nyaman. Namun, pengelolaan sampah masih menjadi tantangan, terutama karena kebiasaan membakar sampah yang bertentangan dengan peraturan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Untuk mengatasi hal ini, SDN 212 Harapan Kota Bandung. Berencana memperkuat program pengolahan sampah berkelanjutan. Dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Dan bekerjasama dengan pihak kewilayahan seperti RT, RW dan Kelurahan.

Pilah Sampah dan Optimalisasi Prasarana

Salah satu langkah konkret yng dilakukan SDN 212 Harapan, adalah meningkatkan kesadaran Memilah Sampah.

Saat ini, sekolah telah menyediakan tempat sampah terpisah untuk Organik (Sisa Makanan, Daun) dan Anorganik (Plastik, Kertas). Namun, penggunaannya belum optimal.

Tresnawati Kepala SDN 212 Harapan Kota Bandung.

“Kedepan, akan ada Sosialisasi Intensif kepada para peserta didik dan Orang tua tentang pentingnya Pemilahan Sampah sejak dini,” ungkap Tresnawati, selaku Kepala SDN 212 Harapan, saat ditemui beberapa waktu lalu.

Ketika disinggung masalah MBG (Makan Bergizi Gratis)....?

“Alhamdulillah MBG berjalan seperti biasa lancar dan tanpa hambatan,” jawabnya singkat.

Selain itu, SDN 212 Harapan juga berencana memanfaatkan Biopori dan Rumah Maggot untuk Mengolah Sampah Organik. Maggot ((Larva Lalat Tentara Hitam) dikenal efektif mengurai Sampah Organik dengan cepat. Sehingga mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Kolaborasi dengan DKPP dan Bank Sampah setempat juga, sedang dirancang untuk mendukung
Program ini,” ujarnya.

Kebersihan WC sebagai Tanggung Jawab Bersama

WC atau Toilet Sekolah yang baru mendapatkan bantuan Renovasi juga, menjadi perhatian. Ditegaskan oleh Tresnawati, kebersihan WC atau Toilet. Tidak hanya menjadi tugas Petugas Kebersihan, tetapi juga Tanggung Jawab Bersama.

“Siswa akan diajarkan untuk menjaga kebersihan WC/Toilet, sebagai bagian dari Budaya Disiplin dan Kepedulian Lingkungan,” tuturnya.

Menuju Sekolah Adiwiyata

SDN 212 Harapan berkomitmen, menuju Sekolah Adiwiyata yang menekankan Pendidikan Lingkungan Hidup. Langkah awal dimulai dengan Penanaman Pohon dan Penguatan Budaya Bersih di kalangan peserta didik.

Meski belum terdaftar sebagai Peserta Adiwiyata tahun ini, persiapan sudah dimulai dengan Koordinasi bersama DLH untuk Penilaian di tahun mendatang.

Dukungan Ekstrakurikuler dan Prestasi Siswa

Selain Program Lingkungan, sekolah juga mengembangkan Ekstrakurikuler Pendukung. Seperti
— Coding dan Kecerdasan Artifisial (AI): Ditujukan untuk siswa fase C (kelas 5-6). Dengan harapan meningkatkan kemampuan logika dan pemprograman.
— Seni Budaya: Angklung dan Pencak Silat Tajimalela menjadi andalan, dengan Angklung wajib di fase A (kelas 1-2).
— Kaligrafi: Ekskul yang sempat terhenti akan dihidupkan kembali untuk mengasah Kreativitas Seni Islami peserta didik.

Harapan ke Depan

Tresnawati selaku Kepala SDN 212 Harapan berharap, dengan Program Terstruktur ini, Prestasi Akademik dan Non-Akademik peserta didik semakin meningkat. Dukungan Orang tua dan masyarakat sekitar juga, dinantikan untuk menciptakan Lingkungan Sekolah yang Hijau, Bersih dan Berkelanjutan.

“Kebersihan bukan hanya Tugas Petugas Kebersihan, tetapi tanggung jawab kita bersama. Mari Budayakan hidup bersih sejak dini,” tandas Tresnawati, penuh semangat.

Dengan langkah-langkah ini, sekolah optimis dapat menjadi contoh pengelolaan lingkungan yang baik, sekaligus mencetak Generasi Peduli Lingkungan dan Berprestasi. (HKS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *