Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat Siap Ciptakan Generasi Qur’ani

GELIATEKONOMI, BANDUNG – GENERASI yang hebat adalah fondasi yang ditanamkan oleh sosok seorang Ibu. Bahkan maju dan mundurnya suatu bangsa, tidak akan lepas dari keluarga. Begitupun peradaban unggul, bukan dari kerajaan serta bukan juga dari kekayaan, namun tetap dari keluarga.

Maju dan mundurnya Indonesia tergantung BKKBN

“Bahkan saya mengutip beberapa kata dari seorang Antropolog, seakan akan maju dan mundurnya Indonesia tergantung BKKBN. Dan ternyata di dalam Al-Qur’an juga, telah memberikan satu atensi terhadap Keluarga. Serta diabadikan dalam satu surat yaitu Ali Imran,” tandas Wakil Ketua Tanfidziyah PW NU Jawa Barat, KH. Lukman Hakim, MA, MM. Dalam sambutannya dalam acara “Soialisasi 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) di Lingkungan Pesantren”. Di mana Pesantren dinilai menjadi tempat untuk menanamkan nilai-nilai Islam di dalam keluarga. Seperti tanggung jawab, kasih sayang serta tempat penerapan ajaran tentang Pernikahan, Pengasuhan Anak dan
Keharmonisan Rumah Tangga. Acara ini diinisiasi BKKBN Jabar di Mitra Hotel, Jl. Supratman 98 Kota Bandung, Rabu, 19 November 2025.

KH. Lukman Hakim, melanjutkan, dalam surat Ali Imran Ayat 33, memberikan satu konsepsi Keluarga Islam. Sebuah role model tentang tata kelola keluarga yang sangat hebat.

“Lalu Keluarga siapakah yang patut dicontoh dan ditiru ? Al-Qur’an menawarkan keluarga ideal itu yaitu dua keluarga. Keluarga Imron dan keluarga Ibrahim. Pertanyaannya kenapa ? Pertama ternyata ada peran seorang wanita yaitu ibunya Mariam bernama Hana. Dan Ini saya pikir, BKKBN ketika melakukan Sosialisasi kepada ibu-ibu, Spirit ini penting untuk dikenalkan atau disampaikan, sebab nantinya yang akan menjadikan Generasi Hebat. Dan itu kata kunci pertamanya adalah, fondasi yang ditanamkan seorang Ibu,’ tutur KH Lukman Hakim.

Selaku Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si. mengapresiasi dan menyambut positif. Apa yang telah disampaikan oleh KH. Lukman Hakim, MA, MM.

“Memang kegiatan hari ini, merupakan Sosialisasi 1000 HPK atau Hari Pertama Kehidupan dikalangan Pesantren. Kita melihat NU itu, mempunyai Basis di Grassroot akan berdampak terhadap Sosialisasi 1000 HPK ini,” tandas Dadi Ahmad Roswandi.

“Ini sangat penting, walaupun angka Stunting di Jawa Barat hanya 15,9 perse. Kita berharap dari kalangan Agamawan bisa melakukannya secara kultural kepada Pasangan Usia Subur, di kalangan Grassroot,” Imbuhnya lagi.

Lalu ketika disinggung kendala ? Dadi juga mengakui, pihaknya menilai Kader-kader terutama Penyuluh KB, memang agak sulit untuk memasuki Dunia Pesantren.

Kaper BKKBN Jabar Dadi Roswandi membuka acara sosialisasi 1000 HPK.

“Kiita ingin juga masuk kedalam sana, terutama di Pesantren bisa ada Posyandu dan beberapa kegiatan lainnya. Jadi dengan kerjasama ini, semoga kita bisa Kolaborasi di Lapangan,” kata Dadi Ahmad Roswandi, berharap.


Terkait apa yang diusulkan pihak Wakil Ketua Tanfidziyah PW NU Jawa Barat ini, Kaper Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat. Mengaku akan segera ditindaklanjuti.

“Usulan dan arahan dari bapak Kyai, kita nanti sama-sama membuat Modul atau Panduan terkait Generasi Qurani ini. Insya Allah hasil dari pertemuan ini, nanti kita sama-sama membuat Produk bagaimana cara menggaet Keluarga-keluarga Muda di Jawa Barat menuju Keluarga Qurani,” mengakhiri bincangnya dengan para awak media.

Seminar ini juga diisi Panel Materi dari Ketua Tim Kerja KBKR Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wakil Ketua Baznas Jawa Barat dan Ketua PW JQH NU Jawa Barat.

Semoga Kolaborasi, dslam acara yang bertagline “Ketahanan Keluarga Qur’ani Membangun Generasi Sehat, Mandiri dan Berdaya di Era modern”. Diharapkan target Stunting yang ditetapkan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dibawah 14 persen, bisa tercapai.

Dan perlu diketahui juga, bahwa angka Stunting di Indoneia 19,8. Sementara di Jawa Barat 19,5 persen.
(HKS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *